Dua klub asal Jateng yang akan ambil bagian di Liga Primer Indonesia (LPI), Semarang United dan Solo FC langsung tancap gas. Usai mengikuti deklarasi LPI di Semarang, Minggu (24/10/2010) lalu, kedua klub yang baru saja lahir tersebut mulai melakukan pembentukan tim. Baik Semarang United maupun Solo FC sudah memiliki sederet pemain yang siap diterjunkan dalam kompetisi.
Pendiri Semarang United Novel Al Bakrie menjelaskan, pihaknya tidak akan main-main menghadapi LPI. Saat ini seluruh unsur yang berada di dalam Semarang United tengah bekerja keras. "Tim yang terbentuk harus benar-benar memiliki kualitas. Bukan tim asal-asalan. Sebab, keikutsertaan kami di LPI untuk mengukir prestasi," kata Novel.
Saat ini, sedikitnya sudah ada 15 pemain yang bergabung ke Semarang United. Mereka merupakan perpaduan pemain-pemain lokal Semarang, domestik tanah air, dan rencananya tetap akan menggunakan pemain asing. Sayang, Novel masih enggan membeberkan nama-nama pemain yang siap berbaju Semarang United.
Sedangkan, untuk posisi pelatih pihaknya masih melakukan perburuan. "Sudah ada beberapa pelatih yang menghubungi. Namun, kami akan akan godok terlebih dahulu sebelum memutuskan siapa yang akan diikat sebagai pelatih," imbuhnya.
Novel menyatakan, Semarang United berdiri mandiri dengan didukung sebuah perusahaan (PT) dan tak ada kaitannya dengan PSSI. Semarang United juga tidak ada hubungan dengan PSIS yang sekarang ini tengah mempersiapkan untuk bertarung di kompetisi Divisi Utama.
Begitu juga dengan sisi pendanaan. Menurutnya, selama ini persepakbolaan Indonesia sangat tergantung dengan dana dari APBD. Padahal, itu menyusahkan, karena dana APBD merupakan milik masyarakat dan pertanggungjawabannya harus dikembalikan ke masyarakat.
Di LPI, lanjutnya, klub peserta dibina menjadi klub yang benar-benar profesional. Sehingga, bergulirnya LPI merupakan langkah yang paling cerdas dalam meningkatkan mutu kompetisi dan mensejahterakan klub dan pemain.
Hal senada dilontarkan Sekretaris Tim Persis Rubhan Ruzziyantno. Meskipun belum membeberkan nama, namun dia menyatakan saat ini Solo FC telah memiliki tim bayangan. Tim ini masih terdiri dari pemain-pemain lokal Solo dan sekitarnya. Namun mulai pekan depan, Solo FC akan mendatangkan sejumlah pemain asing untuk diseleksi.
"Sementara ini, latihan tim Solo FC masih ditangani pelatih dari internal. Akan tetapi, nantinya kami akan mengontrak pelatih secara resmi. Apalagi sudah ada beberapa kandidat yang siap menangani tim ini," jelas Rubhan.
Dia menambahkan, keikutsertaan Solo FC di kancah LPI bukan tanpa tujuan. Pihaknya menilai, LPI merupakan angin segar bagi persepakbolaan di tanah air. Klub-klub akan mendapat banyak pelajaran bagaimana mengelola sebuah kompetisi yang baik dan fair.
"Saat deklarasi di Semarang kemarin, hadir juga perwakilan FIFA dan AFC (konfederasi sepak bola Asia). Itu artinya, kompetisi antarklub ini memang diakui otoritas sepak bola asia dan juga FIFA," ungkapnya.
Sejauh ini, proses pembentukan tim Solo FC masih dibawah kendali pengurus Persis. Akan tetapi, dalam waktu dekat akan dibentuk kepengurusan tersendiri. Sehingga, ketika kompetisi sudah diputar tidak saling menggangu dengan Persis yang berlaga di Divisi Utama.