Selasa, 12 Oktober 2010

Khairun Memakan Jantung dan Meminum Darah Fahmi Iswandi

Share:
Khairun alias Harun tidak hanya memakan jantung Fahmi Iswandi, temannya sendiri yang telah dibunuhnya. Namun, Khairun juga meminum darah serta memakan hati dan usus korbanya itu sendiri.

Sebelum memakan jantung korban, Khairun terlebih dulu memukul bagian belakang kepala korban dengan menggunakan martil sebanyak tiga kali. Masih dalam keadaan pingsan, Khairun menarik korban menuju peti yang berada di samping rumahnya itu.

Dada korban pun langsung disayat dan diambil jantungnya, kemudian dimakan. Setelah itu dia pun mengambil hati salah satu organ milik korban dan kemudian mengambil ususnya. Semua organ tubuh Fahmi itu selanjutnya dimakan Khairun dengan alasan ilmu yang dimiliki korbannya bisa menyerap ke tubuhnya.

Demikan disampaikan Dafa Apridian, salah satu anggota Polsekta Batam Kota, saat memberikan keterangan sebagai saksi dalam persidangan yang digelar Pengadilan Negeri (PN) Batam, Senin (11/10/2010).

Sidang dipimpin Saiman, SH, MH, dengan dibantu Sorta Ria Neva, SH, MHum; serta Ranto Indra Karta, SH, masing-masing sebagai anggota Majelis Hakim. Bertindak sebagai jaksa penuntut umum, Hendrawan, sedangkan terdakwa didampingi penasihat hukum, Bernat Uli Nababan, SH.

Dalam sidang itu, jaksa hanya menghadirkan satu saksi dari pihak anggota Polsekta Batam Kota yang mengikuti proses penangkapan terhadap terdakwa Khairun.

"Waktu ditangkap, tersangka sempat kabur saat akan dimasukkan ke dalam mobil. Namun, tersangka kembali bisa ditangkap dan mengakui semua perbuatannya yang telah membunuh Fahmi dan memakan organ tubuh korban kepada Kepala Polsek Batam Kota AKP Suka Irawanto," ujar Dafa menjawab pertanyaan Majelis Hakim.

Khiarun membantah jika dibilang kabur saat penangkapan. Dia malah ditakuti petugas polisi yang mengaku saat itu pernah memakan manusia. Namun, Khairun juga mengaku kalau dia telah memakan organ tubuh korban dan meminum darahnya. Begitu juga dengan temuan pisau steinlis dan kotak hitam yang ada di dalam kamarnya itu untuk digunakan bersemadi dan memasang sesajen.

"Saya memang makan jantung, hati, usus dan meminum darah Fahmi. Semua itu untuk menyempurnakan ilmu saya. Karena Fahmi mengaku kebal, bahkan sudah mati bisa hidup kembali," ujar Khairun.